Ayam broiler adalah ayam pedaging yang sangat umum diolah sebagai menu utama resto-resto fast food. Ukurannya yang besar dengan daging yang berlimpah membuat banyak orang menyukai ayam jenis ini. Namun, apakah ayam broiler baik untuk kesehatan? Yuk, cari tahu jawabannya dalam artikel berikut.
Apa itu ayam broiler?
Ayam broiler adalah ayam pedaging hasil dari persilangan berbagai spesies ayam kualitas terbaik di pasaran. Ayam jenis ini diternakkan dengan perlakuan khusus seperti ditempatkan dalam kandang luas dan nyaman serta diberikan pakan berkualitas guna menjaga kualitas daging yang dihasilkan nanti.
Tak hanya itu, peternak juga memberikan sejumlah perawatan khusus untuk menjaga kesehatan ayam agar terhindar dari berbagai penyakit.
Ketimbang ayam jenis lainnya, ayam broiler memiliki masa pertumbuhan yang relatif cepat dan singkat. Ini karena peternak menggunakan bibit ayam broiler terbaik sekaligus pakan yang bernutrisi tinggi.
Dalam kurun waktu sebulan saja, daging ayam broiler sudah siap untuk dipasarkan dan dikonsumsi.
Ayam broiler vs ayam kampung, mana yang lebih sehat?
Ayam broiler terlihat lebih gemuk dan besar ketimbang ayam kampung. Ketika dikulik nilai gizi dan nutrisinya, kedua jenis ayam ini pun juga memiliki perbedaan yang mencolok.
Dibanding ayam kampung, ayam broiler mengandung lebih banyak lemak karena diberikan pakan khusus dan obat-obatan tertentu agar mempercepat pertumbuhannya. Lain halnya dengan ayam kampung.
Ayam kampung dipelihara tanpa perlakuan khusus. Ayam kampung biasanya dilepas bebas di pekarangan dan dibiarkan mencari makan sendiri. Jika diternakkan, peternak hanya akan memberikan makanan biasa seperti nasi kering.
Meski begitu, kandungan lemak juga tergantung dari ada tidaknya kulit ayam pada hidangan tersebut. Daging ayam dengan kulit, entah itu ayam kampung atau negeri, memiliki 50 kalori lebih besar ketimbang daging tanpa kulit. Jadi, baik itu ayam broiler maupun ayam kampung, jika diolah dengan cara yang tepat, maka keduanya sama-sama baik untuk kesehatan.
Tips mengolah dan memasak ayam broiler yang benar
Selain mudah didapat dan harganya terjangkau, ayam termasuk sumber makanan bergizi. Ayam juga mudah diolah menjadi berbagai jenis masakan. Mulai dari sup, rica-rica, bakso, balado, gulai, semur, dan masih banyak lainnya. Nah dalam seminggu, berapa kali Anda makan ayam?
Meski mudah diolah, memasak ayam tak boleh sembarangan. Sebelum mengonsumsinya, Anda harus pastikan bahwa ayam yang Anda masak sudah matang sempurna. Pasalnya, ayam yang dikonsumsi setengah matang bisa membahayakan kesehatan Anda.
Ayam yang belum matang sempurna dikhawatirkan masih mengandung bakteri yang bisa memicu berbagai penyakit. Terlebih lagi, bakteri penyebab penyakit yang ada di dalam daging ayam mentah tidak akan mati meski sudah melewati proses pembekuan.
Nah agar ayam yang Anda olah terbebas dari kontaminasi bakteri dan kuman, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Cuci tangan. Adalah hal penting yang harus dilakukan sebelum dan setelah Anda melakukan sesuatu. Ingat, kebersihan adalah hal utama dalam mengolah setiap makanan.
- Jangan cuci ayam mentah. Ketika Anda mencuci daging mentah, tanpa Anda sadari air cucian yang notabene mengangkut bakteri dari daging tersebut akan terciprat ke mana-mana. Hal ini tentu akan membuat Anda rentan terinfeksi bakteri.
- Pisahkan peralatan masak. Pastikan pisau dan talenan yang digunakan untuk memotong ayam berbeda dengan yang digunakan untuk bahan makanan lain, seperti sayuran dan buah.
- Masak ayam dalam suhu yang tepat. Ayam harus dimasak hingga matang sempurna agar semua bakteri mati. Namun tergantung besarnya ayam, lama waktu dan suhu api selama proses memasak bisa berbeda. Sederhananya, jika pisau bisa menembus daging ayam dengan mudah, tandanya ayam sudah matang.
- Cuci bersih alat masak setelah digunakan. Peralatan masak yang tidak dicuci sampai bersih dapat membuat bakteri dan kuman menempel pada makanan Anda.